Jumat, 12 November 2010

OBAT ANESTESI

ANESTESIA UMUM

Anestesia adalah pemberian obat untuk menghilangkan kesadaran secara sementara dan biasanya ada kaitannya dengan pembedahan.Kebanyakan obat yang digunakan dalam praktek anestesia  harus melewati sawar darah otak untuk mencapai tempat kerjanya.Obat anestetik mempunyai molekul kecildengan kelarutan lemak tinggi,sehingga mempunyai akseske sistem saraf pusat.Obat terionisasi baik seperti pelumpuh otot tidak dapat melewati sawar darah otak.Transfer obat melalui plasenta harus menjadi pertimbanganpada pasien-pasien obstetri.Secara umum obat yang melalui plasenta akan berpengaruh terhadap janin.Obat terionisasi sangat baik seperti kebanyakan pelumpuh otot,walaupun masuk janin tetapi jumlahnya sangat kecil hampir tak berpengaruh.
Sebagian besar obat berikatan dengan protein dalam plasma,sehingga hanya obat yang bebas saja yang berdifusi ke tempat kerjanya.Albumin berperan terutama mengikat obat yang bersifat netral dan asam.Kebanyakan obat dimetabolisme dihepar dan hasilnya  biasanya tidak aktif,walaupun ada metabolit yang masih aktif dan diekskresikan oleh ginjal.Tempat matabolisme lain ialah paru-paru(prilokain),plasma kolinesterase (suksinil,mivakurium) dan eritrosit esterase (esmolol).Metabolisme mengalami 2 proses,fase I (oksidasi,reduksi,hidrolisis),fase II (konjugasi,asetilasi,metilasi).Senyawa terionisasi dengan berat molekul kecil diekskresi terutama oleh ginjal,contohnya morfin,lidokai,penisilin,aspirin,sedangkan yang berat molekulnya besar (>400)diekskresi oleh empedu,misalnya pankuronium,vekuroium.

Metoda pemberian obat  
  • Oral
Cara paling mudah,tidak nyeri dan dapat diandalkan.Kadang-kadang kita harus memberikan obat peri-anestesia,misalnya obat anti hipertensi,obat penurun gula darah dan sebagainya.Sebagian besar obat diabsorbsi oleh usus halus bagian atas.Beberapa obat dihancurkan oleh asam lambung .Pengososngan lambung yang terlambat akam menyebabkan terkumpulnya obat di lambung.Sebelum obat masuk sirkulasi sistemik,obat harus melewati sirkulasi portal dan apabila obat dimetabolisme oleh efek hepar efeknya akan berkurang dan ini dikenal sebagai efek sirkulasi portal.Dengan sendirinya dosis oral harus lebih besar dari dosis intramuskular,contohnya petidin,dopamin,isoprenalin dan propanolol.


  • Lidah dan Mukosa pipi
Absorbsi obat lewat lidah dan mukosa pipi akan menghindari efek sirkulasi portal.Obat jenis ini biasanya larut dalam lemak,fentanil lolipop untuk anak,buprenorfin
  • Intramuskular
Metoda ini sangat populerdalam praktek anestesi,karena teknis mudah,relatif aman karena kadar plasma tidak mendadak tinggi.Keburukanya ialah absorbsi kadan-kadang diluar perkiraan,menimbulkan nyeri dibenci anak-anak dan beberapa obat bersifat iritan.
  • Subkutan
Metoda ini jarang digunakan dalam praktek anestesia.
  • Intravena
  1. Bolus : Kekurangan cara ini ialah lajak takar(overdosis) sering terjadi terutama pada obat-obatan dengan indeks terapetik sempit.Setelah pemberian intravena dosis tidak dapat dikurangi.Rekomendasi penghasil obat dalam hal ini sering mengejutkan,bahwa obatnya harus diberikan secara intravena dalam waktu 1-2 menit 
  2. Infus : Dengan infus obat dapat diberika secara perlahan dengan laju tetap,misalnya pelumpuh otot,analgetika 
  3. AKP (Analgesia Kendali Pasien) : Cara ini biasanya untuk mengendalikan nyeri pasca bedah dengan opioid dosis kecil.
  • Rektal
Cara ini sering diberikan pada anak yang sulit secara oral dan takut disuntik
  • Transdermal
Misalnya krem EMLA (eutetic mixture of local anesthetic),campuran lidokain-prokain masing-masing 2,5%.Krem ini dioleskan ke kulit intak dan setelah 1-2jam baru dilakukan tusukan jarum atau tindakan lain. 
  • Inhalasi
Obat berupa gas atau uap cairan ,misalnya N2O,O2,bronkodilator,steroid.Pada keadaan darurat atropin dan adrenalin dapat disemprotkan ke bronkus. 
  • Epidural
Obat dimasukkan ke ruang epidural (ekstradural,peridural),yaitu ruang antara duramater dan ligamentum flavum.Cara ini banyak dilakukan pada anestesia regional
  • Spinal
Obat dimasukkan ke ruang subaraknoid(intratekal)
  Interaksi Obat
Dikenal tiga jenis obat
  • Farmasitikal
Dua atau lebih obat sering tercampur dalam satu semprit atau kantong infus ,sehingga bereaksi secara kimia dengan meghasilkan efek samping,contoh tiopental-suksinil cenderung menjadi inaktif .Contoh lain triklor-etilen dengan soda lime menghasilkan zat baru yang toksik.
  • Farmakokinetik
Absorbsi obat peroral dapt dipengaruhi oleh obat lainyang diberikan bersamaan
  • Farmakodinamik
Interaksi ini merupakan interaksi yang sering dijumpai dalam praktek anestesi,misalnya zat anastetik abar (volatil) dengan opioid menyebabkan peningkatan depresi napas ,sedangkan pelumpuh otot non depolarisasi dan prostigmin mengembalikan relaksasi otot.


INDUKSI DAN RUMATAN ANESTESIA
Induksi anestesia adalah tindakan untuk membuat pasien dari sadar menjadi tidak sadar,sehingga memungkinkan dimulainya anestesia dan pembedahan.Dapat dikerjakan dengan cara intravena,inhalasi,intramuskular,atau rektal.
  •  Induksi Intravena
Paling banyak dikerjakan dan digemari apalagi sudah terpasang jalur vena,karena cepat dan menyenangkan.Tetapi hendaknya dikerjakan secara perlahan-lahan,hati-hati,lembut dan terkendali. 
  • Induksi Intramuskular
Sampai sekarang hanya ketamin (ketalar) yang dapat diberikan secara intramuskular dengan dosis 5-7mg/kgBB dan setelah 3-5menit pasien tidur. 
  • Induksi Inhalasi
Induksi inhalasi hanya dikerjakan dengan halotan (fluotan) atau sevofluran.Cara ini dikerjakan pada bayi atau anakyang belum terpasang jalur vena atau pada dewasa yang takut disuntik.
  • Induksi mencuri
Induksi mencuri (steal induction) dilakukan pada anak atau bayi yang sedang tidur.Untuk yang sudah ada jalur vena tidak masalah,tetapi pada yang belum terpasang jalur vena harus kita kerjakan dengan hati-hati suoaya pasien tidak terbangun.
  • Rumatan Anestesia
Rumatan anestesia (maintenance) dapat dikerjakan dengan secara intravena (anestesia intravena total) atau dengan campuran intravena inhalasi.Rumatan anestesia biasanya mengacu pada trias anestesia yaitu tidur ringan (hipnosis) sekedar tidak sadar,analgesia cukup,diusahakan agar pasien selama dibedah tidak menimbulkan nyeri dan relaksasi otot lurik yang cukup.
  • Rumatan Inhalasi
Rumatan inhalasi biasanya menggunaka campuran N2O dan O2 dengan perbandingan 3 : 1 ditambah halotan 0,5-2vol% atau enfluran 2-4vol% atau isofluran 2-4vol% atau savofluran 2-4vol% tergantung pada apakah pasien bernafas spontan,dibantu (assisted) atau dikendalikan (controlled).
                                                                                                        
PENGGOLONGAN
1.ANESTESIA INTRAVENA
Anestetik intravena selain untuk induksi juga dapat digunakan untuk rumatan anestesia,,tambahan pada analgesia regionalatau untuk membantu prosedur diagnostik misalnya tiopental,ketamin dan propofol.Untuk anestesia intravena total biasanya menggunakan propofol


a.Tiopental
Tiopental(pentotal,tiopenton) dikemas dalam bentuk tepung atau bubukberwarna kuning ,berbau belerang ,biasanya dalam ampul 500mg atau 1000mg.Sebelum digunakan dilarutkan dalam akuades steril sampai kepekatan 2,5%( 1 ml = 25mg ).Tiopental hanya boleh digunakan untuk intravena dengan dosis 3-7mg/kg dan disuntikkan perlahan-lahan dihabiskan dalam 30-60detik.Larutan ini sangat alkalis dengan pH 10-11,sehingga suntikaneluar vena akan menimbulkan nyeri hebat apalagi masuk ke arteri akan menyebabkan vasokontriksi dan nekrosis jaringan sekitar.Kalau  hal ini terjadi dianjurkan memberikan suntikan infiltrasi lidokain


.


b.Propofol
Propofol (diprifan,recofol) dikemas dalam cairan emulsi lemah berwarna putih susu bersifat isotonik dengan kepekatan 1% ( 1ml = 10mg ).Suntikan intravena sering menyebabkan nyeri,sehingga beberapa detik sebelumnya dapat diberikan lidokain 1-2mg/kg intravena.Dosis bolus untuk induksi 2-2,5mg/kg,dosis rumatan     untuk anestesi intravena total 4-12mg/kg/jam dan dosis sedasi untuk perawatan intensif 0,2mg/kg.Pengencceran propofol hanya boleh dengan dekstrosa 5%.Pada manula dosis harus dikurangi,pada anak < 3tahun dan pada wanita hamil tidak dianjurkan.



c.Ketamin
Ketamin (ketalar) kurang digemari untuk induksi anestesia karena sering menimbulkan takikardi,hipertensi,hipersalivasi,nyeri kepala,pasca anestesia dapat menimbulkan muntah-muntah,pandangan kabur dan mimpi buruk.Kalau harus diberikan sebaiknya sebelumnya diberikan sedasi midasolam (dormikum) atau diazepam (valium) dengan dosis 0,1mg/kg.Dosis bolus untuk induksi intravena ialah 1-2mg/kg dan untuk intramuskular 3-10mg.Ketamin dikemas dalam cairan bening kepekatan 1% (1ml = 10mg),5%(1ml = 50mg) dan 10%(1ml = 100mg)









Add caption













d.Opioid
Opioid (morfin,petidin,fentanil,sufentanil) untuk induksi diberikan dosis tinggi.Opioid tidak mengganggu kardiovaskular,sehingga banyak digunakan untuk induksi pasien kelainan jantung.Untuk anestesi opioid digunakan fentanil dosis induksi 20 - 50mg/kg dilanjutkan dengan dosis rumatan 0,3-1 mg/kg/menit.
digolongkan menjadi :

  • Agonis(mengaktifkan reseptor)
Contohnya:morfin,papaveretum,petidin(meperidin,demerol),fentanil,alfentanil,sufentanil,
remifentanil,kodein,alfaprodin.

  • Antagonis(tidak mengaktifkan reseptor dan pada saat bersamaan mencegah agonis merangsang reseptor)
Contohnya nalokson,naltrekson

  • Agonis-Antagonis
Contohnya:Pentasosin,nalbufin,butarfanol,buprenofin. 


2.ANESTETIK INHALASI
Obat anastetik inhalasi yang pertama kali dikenal dan digunakan untuk membantu pembedahan adalah N2O. Kemudian menyusul eter, kloroform,etil-klorida,etilen, divinil-eter, siklo-propan, trikloro-etilen, iso-propenil-vinil-eter ,propenil-metil-eter , fluoroksan ,etil-vinil-eter ,halotan,metoksi-fluran ,enfluran,isofluran ,desfluran dan savofluran.Obat-obat ini ditinggalkan,karena efek sampingnya yang tidak dikehendaki misalnya:

  1. Eter              : kebakaran,peledakan,sekresi bronkus berlebihan,mual-muntah,kerusakan hepar,baunya  merangsang. 
  2. Kloroform     :  aritmia,kerusakan hepar 
  3. Etil-klorida    :  kebakaran,peledakan,depresi jantung,indeks terapi sempit,dirusak kapur soda.
  4.  Triklor-etilen :  dirusak kapur soda,bradi-aritmia,mutagenik 
  5. Metoksifluran:  toksis terhadap ginjal,kerusakan hepar dan kebakaran.


Teknik pemberian obat inhalasi :
a.sistem terbuka
Cairan terbang(eter,kloroform,trikloretilen) diteteskan tetes demi tetes ke atas helai kain kasa dibawah suatu kap dari kawat yang menutupi mulut dan hidung pasien
b.sistem tertutup
Suatu mesin khusus menyalurkan suatu campuran gas dengan oksigen ke dalam suatu kap dimana sejumlah CO2 dari ekshalasi dimasukkan kembali.
c.insuflasi
Gas atau uap ditiupkan kedalam mulut atau tenggorok dengan perantaraan suatu mesin.


Zat-zat yang tergolong:
  1. Gas tertawa
  2. Halotan
  3. Enfluran
  4. Isofluran
  5. Sevofluran


3.ANESTETIK BLOK
yaitu penyuntikan analgetika lokal langsung kesaraf utama atau pleksus saraf. Hal ini bervariasi dari blokade pada saraf tunggal, misalnya saraf oksipital dan pleksus brakialis, anestesi spinal, anestesi epidural, dan anestesi kaudal. Pada anestesi spinal, analgetik lokal disuntikan langsung kedalam ruang subaraknoid diantara konus medularis dan bagian akhir ruang subaraknoid. Anestesi epidural diperoleh dengan menyuntikkan zat anestesi lokal kedalam ruang epidural. Pada anestesi kaudal, zal analgetik lokal disuntikan melalui hiatus sakralis.














4. ANALGESI REGIONAL
yaitu penyuntikan larutan analgetik lokal intravena. Ekstrimitas dieksanguinasi dan diisolasi bagian proksimalnya dari sirkulasi sistemik dengan turniket pneumatik.

ANESTESIA LOKAL

Anestetika lokal atau zat penghilang rasa setempat adalah obat pada penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri,gatal-gatal,rasa panas atau dingin.

Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk suatu jenis obat yang digunakan sebagai anestetikum lokal :

  • tidak merangsang jaringan
  • tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan saraf
  • toksisitas sistemis rendah
  • efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada selaput lendir
  • .mulai kerjanya sesingkat mungkin tetapi bertahan cukup lama
  • dapat larut air dan menghasilkan larutan yang stabil,juga terhadap pemanasan(sterilisasi).











Zat-zat yang tergolong :

senyawa ester : kokain,esier-PABA (benzokain,prokain,oksibuprokain,tetrakain)





 Kokain(benzoylmetilekgonin)
Penggunaannya hanya untuk anestesia permukaan pada pembedahan di hidung,tenggorok,telinga atau mata.Efek sampingnya penggunaan yang terlalu sering dengan konsentrasi yang tinggi dapat mengakibatkan necrosis (kematian jaringan) akibat vasokontriksi setempat.Dapat meningkatkan risiko abortus dan cacat pada janin,terutama pada saluran urinenya.



Benzokain(anestesin,etilaminobenzoat,*Benzomid,*Rako)
Penggunaannya memiliki khasiat yang lemah sehingga hanya digunakan pada anestesi permukaan untuk menghilangkan nyeri dan gatal-gatal(pruritus).Adakalanya juga secara oral untuk mematikan rasa di mukosa lambung misalnya bersamaan dengan sdiaan antasida pada borok lambung




Prokain(Novocain,etokain)
Penggunaannya untuk injeksi dan sering kali bersamaan dengan adrenalin untuk memperpanjang daya kerjanya.Efek sampinya yang serius adalah hipersensitasi,yang kadang-kadang pada dosis rendah sudah dapat mengakibatkan kolaps dan kematian.Efek samping yang harus dipetimbangkan pula adalah reaksi alergi terhadap sediaan kombinasi prokain-penisilin.


Oksibuprokain(benoxine,Novesine)
Tidak bersifat merangsang terutama digunakan pada kedokteran THT dan mata



Tetrakain(ametokain)
Karena daya kerjanya kuat lebih baik jangan digunakan untuk anestesia infiltrasi maupun konduksi.

  • senyawa amida : lidokai,prilokain,mepivakain,bupivakain,dan cinchokain.


    Lidokain(lignokain,xylocain)
    Penggunaan berhubung tidak mengakibatkan hipersensitasi,lidokain banyak digunakan dalam banyak sediaan topikal.Lidokain juga digunakan setelah infark jantung sebagai obat pencegah aritmia entrikular (dibagian ICCU) dan pada pembedahan jantung.Efek sampingnya adalah mengantuk,pusing-pusing,sukar bicara,hipotensi,dan konvulsi,semua efek SSP yang terutama timbul pada overdose.Penggunaannya harus hati-hati pada penggunaan fungsi hati ,decompensatio cordis,depresi pernapasan dan shock.


    Prilokain(citanest)
    Obat ini digunakan pada anestesia permukaan dan secara parental dengan atau tanpa adrenalin.Efek sampingnya berupa methemoglobinemia dan sianosis terutama pada dosis besar yang disebabkan oleh metabolit o-toluidin


    Mepivakain(scandicain)
    Obat ini terutama digunakan sebagai anestesia infiltrasi dan jenis anestesia parental lainnya.


    Bupivakain(marcaine)
    Obat ini digunakan terutama di daerah anestesia luas.Dari semua anestetika lokal,bupivakain adalah yang paling sedikit melintasi plasenta.


    Cinchokain(dibukain)
    Obat ini banyak digunakan untuk anestetikum permukaan antara lain suppositoria anti wasir atau dalam salep untuk nyeri dan gatal-gatal.Tidak menimbulkan hipersensitasi.
  • lainnya : fenol,benzilalkohol,dan etil klorida.


    Fenol(asam karbol,acidum carbolnicium)
    Fenol sering digunakan untuk gatal-gatal ,misalnya pada biang keringat(prickly heat).Penggunaan lain adalah sebagai konservans dalam larutan injeksi.Larutan air diatas kadar diatas 2% dapat merusak kulit,karena bersifat kaustik(membakar).


    Benzilalkohol
    Obat ini sering digunakan dalam krem terhadap gatal-gatal atau sunburn juga pada sakit  gigi.Dalam larutan injeksi i.m atau s.k benzilalkohol sering digunakan pula sebagai konservans atau anestetikum


    Etilklorida(kloretan,kloretil)
    Obat ini hanya digunakan secara lokal atau anestesia pembekuan cepat pada pembedahan kecil (spray kulit),misalnya untuk menyigkirkan kutil.Efek sampingnya adalah nyeri dan kejang otot,bila pendinginannya terlampau kuat.Jangan digunakan pada kulit yang tidak utuh maupun pada selaput lendir.










(Semua obat diatas adalah sintetis kecuali kokain alamiah)

Penggunaan :
1.Secara parental    : digunakan sebagai pembedahan jika anestesia umum tidak perlu atau tidak di inginkan.Jenis yang paling sering digunakan sbb:

  • Anestesia infilrasi : injeksi diberikan pada atau disekitar jaringan yang akan dianestetisir
  • Anestesia konduksi (blokade saraf perifer) : injeksi pada tulang belakang pada suatu tempat berkumpulnya banyak saraf hingga tercapai anestesia dari suatu daerah yang lebih luas terutama pada operasi lengan atau kaki.










  • Anestesi Epidural : yang disebut juga injeksi punggung ("ruggenprik") .Obat disuntikkan di tulang punggung yang berisi cairan otak.
  •  Anestesi permukaan : sebagai suntikan banyak digunakan sebagai penghilang rasa oleh dokter gigi untuk mencabut geraham atau oleh dokter keluarga digunakan untuk pembedahan kecil seperti menjahit luka dikulit.
Cara penggunaan lain anestetika lokal :

  • Secara oral digunakan sebagai larutan untuk nyeri di mulut atau tablet isap (sakit tenggorok)
  • Untuk tetes mata untuk mengatur tekanan intraokuler atau menegeluarkan benda asing
  • Untuk salep gatal-gatal atau nyeri luka bakar 
  • Dan pil-taruh anti wasir





Daftar pustaka

Latief.Said.A.2001.Petunjuk Praktis Anestesiologi.Jakarta:Bagian Anestesiologi dan terapi Intensif FK.UI
Rahardja.Kirana,2000.Obat-obat penting.Jakarta:PT.Elex Media Komputindo